PERSONAL #13: INSTAGRAM IS MY THERAPY

10:00:00 AM

Insecurity is an inner feeling of being threatened and/or inadequate in some way. - Psychology Today

Insecure atau perasaan tidak aman, sepertinya kita sering mengalami hal ini entah satu dua kali atau tanpa sadar kita selalu merasa tidak aman. Entah dengan pasangan, teman, orang tua, orang lain, atau bahkan dengan diri sendiri. Perasaan "jangan-jangan..." itu selalu menghantui dan tanpa sadar kita semakin parno dengan apapun.

Instagram life yang kita hadapi sekarang bisa jadi memperparah perasaan tidak aman tersebut. Kalau pasang foto ini udah kepikiran "jangan-jangan....", lalu kita semakin menuntut diri untuk tampil sempurna. Jempol sekarang sudah lebih tajam daripada mulut, wih paling cepet nyinyir deh! Lalu kita semakin merasa terancam kalau tiba-tiba ada yang komen nyinyir... Bahkan ngga usah di Instagram, di kehidupan nyata aja kalau kita jalan-jalan pasti suka kan komentarin penampilan orang, nah ini juga menjadi pemicu perasaan insecure.

Well, I was there, maybe I'm still there, but much better. Saya dulu tuh anaknya ngga percaya diri, ngga merasa cantik, biasa ajalah pokoknya, butiran debu dibanding teman-teman. My body wasn't that good, for a former ballerina, lol, my face too. Meski kalau ditanya sekarang ya jawaban saya sama, saya tetap merasa ada ketidak-percaya-dirian di diri saya. Tapi teman saya bilang, "tapi kamu berani pajang foto di Instagram!", nah teman saya ini ga percaya diri untuk pasang foto di Instagram. Hidup di zaman sekarang ini standarnya banyak ya.. Your self confidence didn't determined by your Instagram.

Mengutip dari #30anuntuk20an nya @nikeprima, "Relax there is no standard in everything." Hidup zaman now memang banyak tantangan, setiap orang sudah memasang standar untuk semua hal, harus cantik, punya badan bagus, harus jalan-jalan, harus punya gadget terbaru, harus ini, itu, HARUS HARUS HARUS. Capek ga bayanginnya? Apa yang kita jalani ga harus sama dengan yang orang lain jalani, kita punya pilihan hidup masing-masing.

Kembali ke insecurities, kalau kita selalu merasa ngga aman (dan nyaman) sama diri sendiri dan selalu mikir "jangan-jangan orang itu mikirin gue nih," "aduh ada yang salah apa ya sama baju gue hari ini," hidup kita ngga akan kemana-mana, disitu-situuu aja. Sayapun dulu suka gitu. But then, my life changed. Everybody start to embrace their weakness or insecurities. then I got my confidence back. It's a fact that I'm not alone and everyone has to deal with their own insecurities.

I know that I DON'T HAVE TO. Saya ngga harus sama dengan yang lain. Dan saya sadar kita ngga harus selalu tampil sempurna (versi kita), ada hari di mana saya males dandan dan keluar rumah dengan make up minimalis (paling ga ya ga kucel), tapi juga ada hari di mana saya pengen dandan meski ya tujuan perginya cuma pergi makan. Ada hari di mana saya berbaju rapi meski ke mall, ada hari di mana saya pakai baju biasa aja. Hidup memang harus seimbang seperti itu, ya kan?

"Iya, gue ga cantik-cantik amat, sok cantik amat ya pasang selfie di Instagram," - ini yang akan saya bilang pada diri sendiri, tapi dengan memasang foto diri di Instagram, selfie di Instagram, membagi tulisan atau info apapun mengubah diri saya. Dan yang saya pasang di Instagram ya yang senyaman-nya saya, kalo kamu ngga nyaman dengan wajah tanpa make up ya udah ga usah pasang, ngga perlu ngikut yang lain..



But anyway, Instagram is my therapy.

Well, tentu saja kalau kamu mengikuti influencer yang baik ya, yang ga memberikan kamu realita yang bagus-bagus aja, tapi juga realita hidup yang sebenarnya. Ikutilah influencer yang bisa memberikan kamu masukan yang positif, yang bukan hanya pamer kemewahan hidupnya. Bukan maksud menyindir siapapun, tapi terlalu banyak yang hanya pamer endorse-an tapi ya ga ada pengaruh positif apa-apa. Cuma cantik doang dan foto-fotonya bagus, pamer relationship goal yang manis-manis aja, it's not the reality, baby.

Belajar mengenali kekurangan diri sendiri dan belajar untuk mencari cara bagaimana mengatasi kekurangan tersebut. Dengan membuka diri dan membuka kekurangan kita, secara ajaib kita diketemukan dengan orang-orang yang mendukung kita, bukan malah menurunkan kita. Kalau kamu ngga pede dengan bagian badan tertentu, kamu bisa pake baju yang membantu menutupi kekurangan tersebut. 

Belajar terbuka terhadap saran orang di sekitar kamu. Tapi kalau saran tersebut kurang berkenan, ga usah dimasukin hati, jadikan pelajaran, jadikan acuan bahwa kamu bisa lebih baik. Jangan mundur dulu, belum apa-apa bilang "ga bisa" ya nanti ga bisa beneran.

Standar orang lain itu bersifat relatif. Ga usah deh sibuk ngurusin timbangan kamu ada di angka berapa, selama kamu sehat dan bahagia. Ga usah deh sibuk ngurusin followers kamu berapa, selama kamu bisa mengekspresikan diri kamu yang sebenarnya. Ga usah sibuk mempercantik diri sampai lebay, kalau kamu sendiri ngga percaya sama diri kamu sendiri. Yang pasti, ga usah sibuk mikirin omongan orang lain. Jangan malah jadi minder kalo dikatain orang. Harus percaya diri yah!

"Remember if people talk behind your back, it only means you're two steps ahead!" - Fannie Flagg

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

FIND MY PINTEREST

INSTAGRAM POSTS

Subscribe